Beberapa minggu belakangan ini saya bertemu dengan seorang
yang baru tamat dari perguruan tinggi dan ingin mencari kerja. Awalnya saya
sangat senang, karena mendapatkan seorang teman yang dididik dalam era
informasi dan seringkali mendengar perbincangan ekonomi kreatif. Tapi kegembiraan
itu lambat laun berubah, lantaran si lulusan perguruan tinggi ini ternyata
berorientasi untuk menjadi pegawai di perusahan besar. Dia memang pingin jadi
pegawai negeri namun dalam tahun ini penerimaan pegawai di daerah di-stop-kan.
Setiap hari saya menemukannya mencari iklan di koran ,
membuat lamaran dan membagikan ke
alamat-alamat yang diperolehnya. Jobfair pun tak ketinggalan untuk perburuhan
lapangan kerja. Saya mengondanya untuk mendiskusikan hal lain tentang kerja,
tapi yang diarahkan hanyalah menjadi pegawai. Ia ingin menjadi pegawai, dan itu
ia katakana pada saya.
Dari situ saya coba melihat kembali beberapa catatan saya
berkenaan dengan kewirausahan. Catatan yang
langsung saya ambil dari buku The Perfect Business, tulisan Michael
LeBoeuf. Terbitan Gramedia, 2007 saya posting kembali dan tentu tidak saya
tambahkan atau edit. Semua pikiran
dibawa ini adalah pikiran Michael LeBoeuf yang saya catat dari buku itu.
Saya harus mengatakan bahwa saya bukanlah pengamat atau konsultan kesuksesan, melainkan sebagai penulis, saya telah mencoba melakoni
usaha membangun penerbitan sekalipun dalam scala kecil.
Micropreneur
· Kebanyakan bisnis baru mengalami kegegalan karena pemiliknya terus berpikir dan bertindak seperti pegawai .
· Bisnis rumahan saat ini tidak berangkat dari wirausaha tradisional tetapi bermula dari wirausaha baru . mereka mengawali sebuah profesi yang disebut micropreneur
· Micropreneur memiliki ciri kepribadian yang berbeda dengan wirausaha konvensional
· Mereka datang dari latar belakang yang berbeda , nilai yang mereka pegang juga berbeda dan memasuki dunia bisnis dengan alasan yang sama sekali berbeda
· Bagi micropreneur, insentif paling besar bukalah uang itu sendiri, melainkan janji akan kebebsan pribadi, gaya hidup yang lebih baik, dan peluang untuk mencari nafkah dengan melakukan pekerjaan yang mereka inginkan.
· Mereka capek dengan aneka persaingan, perjalanan dinas jarak jauh, birokrasi, par abos yang tidak mau mendengar ide-ide mereka, dan merasa waktu untuk keluarga terlalu sedikit.
· Kesuksesan sebagai micropreneur bukan berasal dari keberanian mengambil resiko tinggi melainkan dari kemampuan mengkalkulasi resiko.
· Kebanyakan bisnis baru mengalami kegegalan karena pemiliknya terus berpikir dan bertindak seperti pegawai .
· Bisnis rumahan saat ini tidak berangkat dari wirausaha tradisional tetapi bermula dari wirausaha baru . mereka mengawali sebuah profesi yang disebut micropreneur
· Micropreneur memiliki ciri kepribadian yang berbeda dengan wirausaha konvensional
· Mereka datang dari latar belakang yang berbeda , nilai yang mereka pegang juga berbeda dan memasuki dunia bisnis dengan alasan yang sama sekali berbeda
· Bagi micropreneur, insentif paling besar bukalah uang itu sendiri, melainkan janji akan kebebsan pribadi, gaya hidup yang lebih baik, dan peluang untuk mencari nafkah dengan melakukan pekerjaan yang mereka inginkan.
· Mereka capek dengan aneka persaingan, perjalanan dinas jarak jauh, birokrasi, par abos yang tidak mau mendengar ide-ide mereka, dan merasa waktu untuk keluarga terlalu sedikit.
· Kesuksesan sebagai micropreneur bukan berasal dari keberanian mengambil resiko tinggi melainkan dari kemampuan mengkalkulasi resiko.
Pola Pikir Kerja Mandiri
- Fokus pada peluang, bukan pada rasa aman
- Fokuskan pada apa yang laku, bukan pada apa yang anda tahu
- . Focus untuk mendapatkan hasil, bukan pada menjalani rutinitas
- Fokus pada perolehan keuntungan, bukan pada perolehan gaji
- . Fokus mencoba aneka ide-ide baru, bukan pada bagaimana menghindari kesalahan
- Fokus pada visi, bukan pada hasil jangka pendek
“ Dalam kebanyakan pekerjaan, terutama di suatu lembaga yang besar, kesuksesan tidak begitu tergantung pada apa yang Anda hasilkan, tetapi lebih pada bagaimana Anda menaati peraturan tertulis. Datang tepat waktu, mengisi waktu, loyal pada bos, mengerjakan pekerjaan yang ditugaskan kepada Anda, dan mengambil gaji sesuai jadwal. Semua bisa diramalkan, namun sebagaimana peradaban itu sendiri, semuanya bisa artifisial.”
Masalah yang sering dihadapi pekerjaan rumahan adalah masalah OVERHEAD. Overhead bukanlah istilah yang membuat risih. Overhead adalah segala pengeluaran dalam menjalankan bisnis, seperti gaji, biaya sewa , pengeluaran rumah tangga, pasokan, iklan, peralatan kantor, dan harga barang dan jasa yang Anda sediakan. Overhead bagai seekor dinosaurus yang duduk di rerumputan halaman depan. Kalau tidak menjaganya agar dia tetap diam, dia akan meperoakporandakan bisnis rumahan Anda menjadi berkeping-keping. Orang-orang yang mulai bisnis dengan memperkirakan biaya Overhead yang tidak tinggi akan terperanjat. Pola pikir profit sangatlah sederhana : Isahakan penjualan Anda setinggi mungkin dan Overhead Anda sekecil mungkin. Sangat penting menjadikan diri Anda orang yang pelit dalam Overhead.
Harus Sukses
- Kesuksesan adalah hasil keputusan yang tepat
- Keputusan yang tepat berawal dari penilaian yang tepat
- Penilaian yang tepat di dapat dari pengalaman
- Pengalaman diperoleh dari kesalahan.
Benjamin Tukan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar