Rabu, 21 Oktober 2015

JALAN PANJANG YANG BERLIKU : Refleksi 50 Tahun Integrasi Papua Kedalam NKRI



Judul Buku : Jalan Panjang Yang Berliku:
Refleksi 50 Tahun Integrasi Papua Kedalam NKRI

@ Hak Cipta : Paskalis Kossay,S.Pd. MM 

Penulis :
Paskalis Kossay, S.Pd. MM

Cetakan Pertama,    Oktober 2013

14 x 21 cm
x  + 146  halaman
ISBN : 978-602-98799-7-1

Penerbit
 TOLLELEGI



Cuplikan Pengantar Penulis

Mencermati fluktuasi dinamika sosial politik dan keamanan di Tanah Papua, antara lain dipengerahui oleh faktor belum tuntasnya pemahaman politik rakyat Papua terhadap proses Integrasi Papua kembali kedalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, hal ini menyebabkan sebagian besar orang Papua masih memiliki pemahaman yang berbeda tentang proses integrasi. Sebagian kalangan rakyat Papua berpendapat  integrasi Papua kedalam NKRI tanggal 1 Mei 1963 itu cenderung dipaksakan oleh kepentingan politik Amerika yang memboncengi Indonesia merebut hak kedaulatan bernegara orang Papua yang sudah memperoleh kemerdekaannya dari Belanda sejak 1 Desember 1961.  Dengan dilatari pemahaman demikian, maka posisi  orang Papua  saat ini sedang dalam menggugat realitas sejarah integrasi tersebut dengan berbagai upaya politik antara lain melalui jalur diplomasi dan gerakan internasionalisasi isu  Papua ke tingkat dunia.
                Menyadari akan perkembangan politik tersebut diatas, di usia lima puluh tahun Papua berintegrasi kedalam NKRI ini, penulis mencoba merefleksi perjalanan politik Papua. Adapun hasil refleksi tersebut diartikulasikan   dalam catatan atau tulisan berbentuk buku dengan judul “Jalan Panjang yang  Berliku : Refleksi 50 Tahun Integrasi Papua kedalam NKRI”. Adapun muatan buku ini, penulis mendeskripsikan perjuangan politik Indonesia untuk merebut kembali Papua kedalam NKRI, mulai dari upaya diplomasi, perundingan, sampai pada upaya konfrontasi terbuka dengan pihak Belanda.
                Selain itu penulis juga mengetengahkan dinamika pembangunan dan  politik setelah Papua berintegrasi kedalam Indonesia sampai dengan Lima Puluh Tahun hari ini, dan juga  pandangan masyarakat Papua sendiri terhadap nilai integrasi tersebut yang dikomparasikan dengan pandangan masyarakat Indonesia secara keseluruhan serta pandangan masyarakat Internasional terhadap nilai integrasi Papua kedalam Indonesia dan dikaitkan juga dengan upaya pergerakan internasionalisasi issu Papua di dunia internasional.    
                Setelah direfleksi,  ternyata  selama 50 tahun integrasi  isu Papua begitu berkembang luas diberbagai dunia internasional. Hal ini sangat mempengaruhi kredibilitas proses integrasi Papua kedalam Republik Indonesia akhirnya  berimplikasi negatif kepada stabilitas pembangunan nasional yang sedang dilaksanakan di Papua selama lima puluh tahun terakhir.  Hal ini dibuktikan oleh fakta di lapangan bahwa, dinamika pembangunan di Papua belum menunjukkan kemajuan yang berarti bagi kehidupan masyarakat sebagaimana yang diharapkan oleh semangat perjuangan integrasi. Akibatnya,  kehidupan rakyat Papua selama lima puluh tahun nyaris tertinggal. Hal ini juga memicu dampak psikologis bagi orang Papua yang semakin tertekan akhirnya tidak mudah mempercayai proses integrasi itu sendiri dan kepemimpinan nasional dari periode ke periode, kemudian rakyat Papua mulai berbalik arah berpikir ulang terhadap realitas politik masa lalu dan kembali beraksi  menggugat  pengembalian  hak politik orang Papua seperti sedia kala.
                Dengan penulisan refleksi lima puluh tahun integrasi Papua, penulis berharap agar buku ini dapat dibaca oleh orang Papua maupun semua orang Indonesia untuk menjadi inspirasi baru dalam berkontribusi positif menyelesaikan masalah-masalah krusial di Papua secara proporsional, jujur, adil dan menyeluruh. Dengan demikian, rakyat Papua tidak dibawa dalam suasana kebingungan oleh konspirasi dan perbedaan pemahaman politik yang merugikan keberlangsungan pembangunan daerah dalam rangka peningkatan kesejahteraan rakyat Papua
                Akhirnya, penulis menyadari sebagai manusia  tentu penulisan buku ini banyak terdapat hal-hal yang bertentangan dengan persepsi dan pemahaman para pembaca, namun selaku orang Papua, penulis mempunyai tanggung jawab moral untuk memberikan pencerahan  dan informasi yang berimbang   kepada siapa saja agar bisa dapat memahami masalah Papua secara utuh pula. Memang, penulis menyadari isi buku ini tidak sempurna seperti yang diharapkan, namun penulis tetap berusaha seoptimal mungkin, merangkaikan isi buku ini, dari permasalahan yang ada sejak dahulu sampai hari ini supaya dipahami oleh semua kalangan. Semoga bermanfaat bagi yang membacanya.

Jakarta,  1 Oktober  2013

Penulis
Paskalis Kossay, S.Pd. MM


Tidak ada komentar:

Posting Komentar