Jumat, 30 Agustus 2019

RENCANA TINDAK LANJUT PROGRAM



  1. OPTIMALISASI PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI PROGRAM
    • Konsistensi perencanaan dan implementasi program (substansi program)
    • Alur program dan kerangka waktu (workplan)
    • Penguatan kapasitas pelaksanaan program (program governance)


  1. STRATEGI INTERVENSI
    • Bagaimana meningkatkan efektivitas dampak program
    • Strategi program custer (kelompok) – keadilan gender, kaukus dan penguatan masyarakat dan advokasi parlemen
    • Perumusan strategi pijakan bersama (common platform strategi ) lintas program  eg. Gender


  1. PENGEMBANGAN INFORMASI DAN PENGETAHUAN UNTUK MENDUKUNG EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM
    • penguatan dan pengembangan model komunikasi untuk berbagi pengalaman dalam pelaksanaan program
    • penyediaan informasi untuk informasi terkini
    • pembangunan sistem manajemen pengetahuan (knoledge management system) database peneydiaan informasi dan tenaga ahli  dan dokumentasi proses belajar
    • monitoring dan evaluasi internal dan eksternal


  1. PENGEMBANGAN DAN KEBERLANJUTAN PROGRAM
    • Program inisiatif pembaruan partai politik –tendem dan top up program
    • Penyusunan workplan
    • Usulan masukan untuk penguatan program




Isu tematis dalam pelaksanaan program




  1. PEMANTAUAN LEMBAGA TATA PEMERINTAHAN (Parlemen dan Eksekutif)
    • Metode dan bentuk pemantauan lembaga tata pemerintahan (parlemen , eksekutif ) yang efektif
    • Proses kegiatan pemantauan
    • Kendala dan efektivitas pemantauan parlemen /eksekutif
    • Keterbukaan akses terhadap dokumen /informasi di lembaga parlemen


  1. BERHADAPAN DENGAN ELITE LOKAL (anggota dewan , pejabat eksekutif, pengusaha, politisi dan tokoh masyarakat )
    • Pendekatan terhadap elit lokal (konfrontatif Vs non konfrontatif )
    • Metode pendekatan yang efektif
    • Kendala atau resistensi elite lokal
    • Tingkat keterlibatan elite dalam kegiatan program
    • Dampak terbangunnya aliansi dengan elit lokal


  1. PENGORGANISASIAN MASYARAKAT
    • Pilihan pengorganisasisan kelompok masyarakat
    • Metode dan bentuk pendekatan pengorganisasian masyarakat
    • Efektivitas dan kendala dalam pengorganisasian masyarakat
    • Pengorganisasisan masyarakat terhadap penguatan posisi atau daya tawar masyarakat terhadap lembaga pemerintahan
    • Dampak terhadap partisipasi masyarakat dalam proses politik


  1. PENGUATAN KAPASITAS (Pelatihan , TOT dan Lokakarya)
      Bentuk dan jenis penguatan
    • Pelatihan (TOT, langsung kepada kelompok sasaran )
    • Lokakarya (Teknis dan Substansi issu)
    • Seminar
    • Studi (assesmen , penelitian dan investigasi)
    • Pertemuan rutin multipihak atau akar rumput
    • Pendampingan /bantuan teknis

            Substansi penguatan :
    • Keadilan gender
    • Anggaran (gender , alokasi)
    • Penguatan masyarakat sipil
    • Kebijakan publik yang partisipatif
    • Tata pemerintahan yang baik
    • Anti korupsi

            Kelompok sasaran :
    • Kelompok masyarakat marginal (nelayan, tani, buruh, buruh dan perempuan )
    • Pihak pemangku kepentingan (masyarakat , negara dan swasta)
    • Elite lokal (legislatif, eksekutif dan tokoh masyarakat )
    • Organisasi masyarakat sipil

            Catatan refleksi :
    • pilihan bentuk penguatan kapasitas
    • efektivitas dan kendala penguatan kapasitas
    • dapak penguatan kapasitas
    • upaya perbaikan dan penyempurnaan metode /bentuk penguatan kapasitas

  1. ADVOKASI

      Kelompok sasaran :
    • * Kelompok marginal
    • elite lokal
    • lembaga tata pemerintahan

            tema advokasi :
    • anggaran
    • keadilan gender
    • anti korupsi
    • kebijakan yang pro rakyat

            bentuk advokasi
    • lobi dan pendekatan kepada elit lokal (secara individual dan lembaga )
    • asistensi untuk penyusunan kebijakan publik
    • analisa kebijakan
    • pendampingan dan jaringan kerja
    • kampanye media (talk show, leaflet, poster dan buletin)
    • mobiliasasi (rally dan demostrasi
    • kaukus perempuan

            catatan refleksi
    • apa dasar pemilihan pendekatan advokasi
    • efektivitas dan kendala /hambatan
    • apakah ada perubahan sikap dan prilaku kelompok setelah kerja advokasi
    • masukan untuk penguatan kerja-kerja advokasi.

Selasa, 27 Agustus 2019

PANDUAN PENERBITAN BUKU

I.  Ketentuan  untuk Penulis 


  1.  Penulis  terbuka untuk umum 
  2. Iumlarh penulis dapat lebih dari satu orang 
  3. Melampirkan Biodata 
  4. Untuk itu penulis diminta membuat statement tentang bukunya dan apa kelebihan/perbedaan dengan buku yang telah ada.
  5. Mengajukan proposal/atau ringakasan buku


II. Ketentuan Umum


  1.  Terbuka untuk semua jenis ilmu
  2. Jenis buku adalah buku umum dan buku text esuai dengan bidang ilmu dan perhatian penulis 
  3.  Ditulis dalam bahasa Indonesia atau Inggris
  4.  Dalam buku harus termuat ide orisinal penulis, baik berupa teori, metode, hasil riset,. dan lain-lain. 
  5.  Secara ringkas, buku terserbut harus berbeda dengan buku bidang serupa yang telah ada, 
  6. Bebas dari plagiarisme 
  7. Buku belum pernah diterbitkan.
  8. Hak cipta naskah sepenuhnya ada pada penulis' 
  9.  Penulis menjamin bahwa karya yang diajukan bebas dari Plagiarisme dan pelanggaran hak cipta lainnya, 
  10. Tulis ringkasan tentang buku yang diajukan, termasuk bidang ilmu yang dicakup, target pembaca, dll. Sebutkan juga Mata Kuliah  yang akan menggunakan buku ini. 
  11. Tulis secara singkat latar belakang penulisan buku ini. Misalnya ketidaktersediaan buku serupa, kesulitan mahasiswa memahami isi buku yang telalh ada, dapat juga karena penulis memiliki sejumlah hasil riset yang akan sangat berguna jika dijadikan buku, Tulis keperluan atas pentingnya buku ini terbit. 
  12. TUIUAN PENULISAN Tulis dengan lengkap tujuan penulisan buku. Apa manfaat signifikan dengan kehadiran buku ini. 
  13. ORIGINATITAS Sebutkan apa kontribusi original dari penulis pada buku yang diajukan. 0riginalitas tersebut dapat berupa : a. Sebagian isi buku merupakan hasil riset penulis; b. Pengembangan metode atau pendekatan baru; c. Aspek pedagogis; d. Adanya materi pndukung seperti program visualisasi, naskah presentasi, fasilitas web, dll; e. Secara singkat penulis diminta menjelaskan apa yang menjadi kekhasan, keunggulan, dan perbedaan buku yang diusulkan dibandingkan dengan buku yang telah ada/beredar dalam bidang terkait. 
  14.  DAFTAR ISI BUKU Tuliskan daftar isi buku yang diajukan untuk diterbitkan. 
  15. TINGKAT PENYELESAIAN Tuliskan pernyataan bahwa penulisan buku telah selesai dan siap diterbitkan. 
  16.  COPY NASKAH Pengusul diminta melampirkan copy naskah dalam versi soft copy [CD) sebanyak satu buah, 



III. Unsur Penilaian


  1. Konffibusi original penulis, metodologi kelengkapan web, metodologi baru, hasil riset pedagogis, penggunaan software, 
  2. Kesiapan naskah untuk diterbitkan 
  3. Keterbacaan [termasuk penggunaan bahasa yang bakuJ 
  4. Kesesuaian dengan ilmu dan perhatian penulis 
  5.  Sistematika 
  6.  Kelengkapan isi dikaitkan dengan judulbuku 
  7. Perujukan sesuai dengan kaidah ilmiah

TAHAPAN KERJA

TAHAP PEKERJAAN
PEKERJAAN
PRODUKSI
Pengurusan kelengkapan dana
PENELITIAN NASKAH
Pembuatan jadwal kerja
Pembuatan lembar inventaris naskah
Brief Penelitian naskah
Pencarian naskah

Pengumpulan dan inventaris naskah
PEMILIHAN NASKAH
Pembacaan dan pencatatan

Konfirmasi pemilihan naskah
PENULISAN PENGANTAR
Pemberian data ke penulis pengantar

Penulisan pengantar
PENELITIAN FOTO
Penentuan naskah yang membutuhkan foto
Konfirmasi kebutuhan foto
Brief penelitian foto
Pencarian foto beserta izin penggunaan
Pengumpulan dan inventaris foto
Pembuatan caption foto

Konfirmasi caption foto
PENGETIKAN NASKAH
Inventaris naskah yang perlu diketik ulang
Penyiapan bahan naskah untuk diketik ulang
Pengetikan naskah

Pengurusan naskah ke pengetik naskah
PENYUNTINGAN NASKAH
Penyuntingan naskah tulisan Bambang Bujono

Konfirmasi Penyuntingan
PENULISAN
Penulisan pengantar editorial
Penulisan sinopsis buku, colophon, daftar tulisan dll

Penulisan ucapan terima kasih
PROOFREADING I
Proofreading naskah
Konfirmasi proofreading naskah

Penyerahan naskah kepada desainer
DESAIN
Desain sampul dan isi (konsep)
Presentasi desain sampul dan isi (konsep) dalam rapat
Brief kepada ilustrator sampul
Desain sampul dan isi

Konfirmasi dan catatan revisi desain
PROOFREADING II (FINAL)
Proofreading naskah

Konfirmasi proofreading naskah
DESAIN (FINALISASI)
Revisi dan finalisasi desain untuk cetak
CETAK
Pencetakan
PENERIMAAN CETAKAN
Penerimaan cetakan 

Selasa, 13 Agustus 2019

JASA LAYOUT



Kami menyediakan jasa layout untuk naskah buku dan jasa desain cover buku

Kami memiliki Tim Kreator yang profesional dan memiliki pengalaman  di bidang  tata letak naskah daan cover buku.



Percayakan kepada kami untuk keperluan layout naskah Anda.


Hubungi kami:
email : tollelegi@gmail.com

Telp/ watshap/SMS : 081288612237

Senin, 15 Juli 2019

PELUNCURAN DAN DISKUSI BUKU “WAJAR ADANYA KATA”



Buku “ Wajar Adanya Kata” merupakan kumpulan esay yang ditulis Romo Stefan Kelen, Pr, dalam berbagai kesempatan. Dari penulisnya, buku ini merupakan buku kedua, setelah buku pertama “Tak Hanya Diam”, yang mengalami dua kali cetak ulang. Buku pertama diberi kata Prolog oleh wartawan senior Media Indonesia Gaudens  Suhardi dan Epilog oleh Pater Dr. Budi Kleden. Buku “Wajar Adanya Kata” yang merupakan buku kedua ini, diberi kata Prolog oleh Sastrawan Linda Christanty dan Epilog dari Teolog Dr. Andreas Atawolo.


Romo Stef, kelahiran  Basira, Tanjung Bunga-Flores Timur 19 Juni 1973 lalu, mengalami pendidikan dasar di SDK Tanahbelen, Tanjung Bunga, pendidikan menengah di SMP San Pankratio  di  Larantuka, dan Seminari Menengah San Dominggo Hokeng. Selepas seminari menengah, ia memilih untuk menjadi imam di Keuskupan Pangkalpinang, dan menempuh Tahun Orientasi Rohani (TOR) dan kuliah di Seminari Tinggi St Petrus, Pematang Siantar, Sumatera Utara. Setelah menjalani Tahun Orientasi Pastoral (TOP) di Natuna dan menjalani pendidikan Post S1 di STF St Yohanes Pematangsiantar, ia ditahbiskan menjadi diakon dan selanjutnya menjadi imam projo Keuskupan Pangkalpinang, sejak 20 Mei 2004 hingga saat ini.


Ia mencintai dunia menulis, mengelola beberapa media seperti berkatnews.com,  katoliknews.com, jurnaltimur.com dan jurnalbabel.com. Ia belajar khusus tentang jurnalistik di Lembaga Pers Dr Sutomo Kebon Sirih Jakarta, dan magang di desk Polkam Media Indonesia. Selanjutnya dalam catatan Dewan Pers, ia menjadi pastor pertama di Indonesia yang memiliki sertifikasi wartawan.




Melihat potensi dan minat Romo  yang mengaku sebagai "SobatPadi" ini, oleh Alm Mgr Hilarius Moa Nurak SVD, waktu itu mengutusnya untuk menempuh Studi Magister Ilmu Komunikasi di Universitas Mercu Buana Jakarta. Ia menyelesaikan studi ini dengan nilai Cum Laude, IPK 3,83. Tesis yang diselesaikannya berjudul : ETIKA POLITIK BASUKI TJAHAJA PURNAMA (AHOK)  DALAM BINGKAI RETORIKA DIALEKTIK (Analisis Framing atas Program Mata Najwa di Metro TV). Selepas studi  khusus ilmu komunikasi ini, oleh Uskup Mgr Adrianus Sunarko OFM dipercayakan sebagai Ketua Komsos Keuskupan Pangkalpinang dan Anggota Pengurus Yayasan Tunas Karya yang mengelolah 44 sekolah Katolik di Kepulauan Bangka Belitung dan Kepulauan Riau, termasuk Batam di dalamnya.


Berhubung dengan esai-esai yang ditulisnya termasuk dalam buku W‘ajar Adanya Kata”, ia bertolak dari realitas konkrit masyarakat dan umat pangkalpinang serta umat dan masyarakat umum yg ia jumpai dalam pelayanan.  Dengan pengetahuan yang dimilikinya, dan gaya penulisan yang ringan, penuh humor dan sentilan, ia mengomentari banyak hal yang menjadikan artikelnya tidak saja hanya dittujukan pada masyarakat pangkalpinang tetapi juga masyarakat umumnya dimana pun berada.


Buku “Wajar Adanya Kata”, merupakan buku kumpulan 27 esai dari Romo Stafan Kelen,Pr. Linda Christanty  dalam  prolog yang ditulis pada buku ini mengatakan “Saya merasa negeri kita, rakyatnya dan pemimpinnya memiliki harapan setelah membacanya. Kepada mereka yang tersisih dan teraniaya, kehadiran seorang Romo di tengah mereka memberikan kegembiraan dan pencerahan. Kepada mereka yang berkuasa, kuat dan mengabaikan sesame, karya ini memberi teguran, peringatan dan sindiran untuk belajar mendengar hati nurani dan hidup lebih bermanfaat”. Linda mengakui bahwa esai yang ditulis Romo Stefan Kelen, sangat dipengaruhi oleh tempat mana Romo Stefan berasal dan mengalami pendidikan menengah yakni Larantuka yang merupakan tonggak keimanan katolik. Suatu tradisi yang menunjukkan bahwa kepeduliaan dan keberpihakan tidak pernah tercerai berai dari keimananan, dan kecendikiaan menjadi penerang di masa tidak menentu.



Sementara Dr. Andreas Atawolo dalam mengapresiasikan buku ini mengatakan, “ Lebih dari  sekedar judul, kata-kata ini (Wajar Adanya Kata-Red), merupakan ekspresi kesadaran. Hidup ini sesuatu yang wajat dan nyata. Kita tidak memahami dunia tanpa menjadi pelaku di dalamnya. Pater Andreas Atawolo juga memberikan penekanan pada aspek “communion” yang merupakan titik berangkat dari seluruh esai dari buku ini. Dikatakan Pater Andreas, orang-orang yang berada dalam communio melakukan tugas pelayanan bagi yang lain. Dalam cita-cita persaudaraan semesta itu system politik tidak cukup ditopang oleh gagasan rasional, melainkan kehadiran nyata para pemimpin di tengah masyarakat, khususnya mereka yang terpinggirkan.


Atas dasar keberlakukan esai-esainya yang dinilai sebagai suatu yang universal, juga berhubungan dengan perjalanan hidupnya dari kampung flores Timur ke Pangkalpinang, maka sebagai persembahan dan penghormatan terhadap tanah kelahirannya, demikian juga penghargaan yang diberikan dari tanah kelahirannya, maka buku ini secara khusus akan diluncurkan dan disikusikan di Larantuka.


Hal ini pun berhubungan sangat erat dengan perkembangan kota Larantuka yang mau tidak mau harus juga belajar dari perkembangan yang terjadi di daerah lain. Hal ini juga sangat bermanfaat bagi  lembaga pendidikan yang akan menghasilkan lulusan yang berkiprah di luar daerah.  Bagai cerita dari rantau, peluncuran dan diskusi buku ini diharapakan membawa inspirasi dan motivasi bagi perkembangan generasi muda, juga siapa saja yang  hendak membuka jendela melihat apa yang terjadi di luar sana yang kemudian membawa sikap dan tindakan sebagai tanggapan atas realitas yang dihadapi sehari-hari.


Diskusi dan peluncuran buku ini menghadirkan dua pembicara yakni   P. Dr. Andreas  Atawolo, OFM  (Teolog, Dosen STF Driyarkara, Pemberi Epilog pada buku “Wajar Adanya Kata”). dan Vincentius Lemba, S.Fil, M.Pd. (Pendidik/ Rektor IKTL). Moderator Diskusi Benjamin Tukan. Diskusi dan peluncuran berlangsung di Kampus IKTL Waibalun - Larantuka,  Sabtu 6 Juli 2019, pukul : 09:00 – 12:00. @