Jumat, 09 Oktober 2015

Jadilah Pemenang

Ilustrasi : Anak-anak-membersihkan-kelapa. Sumber Foto : FBC



Usaha dimulai dari Visi gagasan, mencari dukungan untuk gagasanya, memperoleh orang-orang untuk bergabung dengannya dan melakukannya. Dari nol menjadi sesuatu , dan sesuatu yang baik. Usaha pada gilirannya membawa nilai tambah pada pelanggan, atau minimal orang-orang terdekat.

Untuk mencapai hal yang tertinggi orang harus berekspansi ke pasar baru dan area pemrogaraman serta layanan baru, dan ia tidak dapat melakukan dengan kapasitas yang ada kini. Di sinilah muncul intervensi. Ketika sekelompok investir berpengalaman datang dan melihat perusahannya , mereka setuju bahwa ada potensi pertumbuhan besar jika mereka menambah kapasitas dan mengadakan ekspansi ke area baru.

Dengan mereka maka penguasaha pemula tersebut berfokus pada apa yang merupakan kelebihannya. : Menciptakan visi, kemitraan, strategi , aliansi dan layanan jasa baru. Orang menjadi sukses ketika melakukan kelebihannya dan menjauhkan dari kelemahannya.

Orang yang sukses dalam kehidupan mereka memiliki identitas yang teridentifikasi dengan baik dalam berbagai area. Mereka aman dalam batasan mereka, mereka tahu apa yang mereka suka dan tidak suka , apa yang mereka percaya dan hargai.  serta mereka membensi dan mencintai hal-hal yang tepat. Dengan cara itu mereka tidak hanya bekerja keras, tapi juga mengerjakan hal-hal yang berpeluang sukses. Sepert yang disinggung Marcus Buckingham dan Donald Clitton, bahwa orang sukses adalah mereka yang menggunakan energi mereka di area yang menjadi bakat mereka , bukan di area kelemahan mereka (Now, Discover Your Strengths (Free Press, 2001)

Anda harus terhubung dengan siapa diri Anda dan bukan dengan "menjadi" orang lain. Seseorang yang hidup dalam ketakutan selalu membatasi identitas dirinya, karena ia tidak dapat melangkah keluar untuk cari tahu apa yang sesuangguhnya adalah dirinya, dan apa yang bukan. Kerendahan hati bukan merendahkan diri, tapi apa adanya dan jujur.

Ketika sesorang menjadi dirinya yang sesungguhnya dan tidak bertindak lebih dari keberadaan dirinya, itu bukan arogansi, melainkan identas yang jelas. Dan kejelasan tersebut memicu tindakan yang kompeten serta menciptakan hasil.

Orang sukses terus melakukan keahlihan mereka dan menemukan cara untuk mengembangkannya. Rendah hati, namun kompeten dan sukses. Aspek lain dari siap adalah mempersiapkan diri sendiri. Orang yang mengalami sukses jangka panjang biasanya jarang berpindah tanpa persiapan mereka siap.

Ia bukan penghindar resiko, jika resiko tersebut masuk akal. Tapi resiko investasi berarti melompat masuk ke dalam air, setelah Anda menemukan bahwa air itu tidak beracun, atau tercemar. tentu saja, Anda masih bisa tersambar petir, tetapi kemungkinan Anda terluka telah bekurang.

kemampuan untuk bergerak, membuat keputusan, menghadapi penolakan atau kehilangan, adalah masalah karakter, dan jika bagian ini hilang,  hasil tidak akan muncul. Ketakutan akan kegagalan, penolakan, ketidaksetujuan, kecemasan, hasil, yang tidak jelas, kehilangan rasa aman, dan ketakutan lainnya menjauhkan orang dari pencapaian hasil-hasil yang seharusnya bisa mereka capai seandainya mereka tidak takut.

Orang dengan karakter terintegrasi tidak memikirikan kegagalan seperti itu. Itu adalah kenyataan lain yang akan mereka hadapi dan atasi. Karakter yang terintegrasi tidak pernah melihat kegagalan sebagai sebuah pilihan. Kesimbangan, integrasi, dan keteraturan adalah kuncinya. Karakter yang terontegrasi selain meliliki area kekuatan, juga memiliki keseimbangan. Selain sikap yang kejam dan tidak perhatian sebenarnya tidak ada yang menghapus rasa hormat terhormat terhadap sesorang kecuali ketidakmampuan membuat keputusan sulit.

Keberanian menerima kritikan, penolakan, orang-orang yang meninggalkan Anda dan mungkin tidak pernah memaafkan Anda karena melakukan apa yang perlu dilakukan. Tapi saya dapat mengatakan bahwa jika kami tidak gigih, berbagai rintangan yang kami temui sudah akan menghentikan peluang keberhasilan yang amat sukses. Kemampuan untuk terus berjalan, ketika kita menghadapi rintangan, percaya bahwa ada cara untuk melakukan dan terus berjalan hingga kita menemukan bahwa hal ini adalah salah satu kemampuan karakter terpenting yang kita bisa kembangkan.

Kegigihan membutuhkan keberanian, stamina, cadangan emosi, penilaian, kreativitas, dan aspek karakter lain untuk dilakukan. Tapi, tanpanya, hal-hal besar tidak akan terjadi. Jadi, mengapa belajar cara kalah dengan baik? Alasannya, dua lapis. Pertama, semua orang mengalami kekalahan. Keadaan tidak berjalan dengan baik dna tidak bisa diperbaiki walaupun dengan kegigihan, kreativitas, dan imajinasi. Kadang sesuatu memang takan terjadi dan kenyataannya lebih banyak kegigihan semakain menyisahkan kita, menyiakan sumber daya, waktu dan energi. Kita perlu melambaikan bendera putih, jadi, kalah adalah kenyataan yang dijumpai semua orang dan karena itu kita perlu belajar cara menegosiasikannya.

alasana kedua. Perbedaan antara pemenang dan pecundang adalah pemenang tidak pernah kalah. Perbedaannya pemenang kalah dengan baiik. Pecundang kalah dengan buruk. Akibatnya, para pememnang jarang kalah di masa depan seperti terakhir kali mereka kalah, karena mereka telah belajar dari kekalahan tersebut dan tidak mengulangi kesalahan itu.

Tapi pecundang, tidak pernah belajar dari apa yang mereka lakukan dan cenderung membawa pola itu kedalam usaha selanjutnya. Akibatnya hanya mengulang kekalahan yang sama. Karena itu, mereka tidak menjadi orang yang kalah, seperti yang dialami semua orang. Tapi menjadi orang yang tidak pernah memang, \

Sumber : Dr. Henry Cloud, Integritas Keberanian Memenuhi Tuntutan Kenyataan, Gramedia, 2007.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar