Rabu, 30 Mei 2018

OBITUARI : Politisi Papua Tonny Rahail Berpulang


Tonny Rahail

Penulis : Benjamin Tukan


JURNALTIMUR.COM,- Politisi Papua Anthonius Rahail atau biasa disapa Tonny Rahail, Rabu 14 Juni 2017  telah pergi meninggalkan Papua untuk selamanya. Ia kembali ke rumah Bapa di surga.


Mendengar berita meninggalnya Tonny Rahael, orang-orang yang selama ini telah berteman dengannya mengungkap rasa kaget sekaligus terharu, karena tak menyangka sahabatnya begitu cepat kembali ke rumah Bapa.


Ada rasa rindu untuk berjumpa dengannya sekali waktu, karena setiap perjumpaan dengannya selalu saja membawa harapan untuk mengulangi pertemuan. Tetapi Tuhan punya rencana tersendiri. Semoga om Tony berbahagia di surga.


Tonny Rahail adalah sosok politisi yang sederhana. Ia suka bertegur sapa dengan siapa pun. Tidak saja pergaulan menembus batas suku dan agama, tapi juga usia. Ia tidak segan-segan bergaul dan berceritra dengan generasi seusia anak-anaknya untuk pembicaran serius maupun sekadar menghabiskan waktu.

Karakternya  santun, lemah lembut, cenderung lebih mendengar ketimbang menuntut didengar.

Ia sosok yang santun, sangat menghargai teman diskusi tanpa memandang tua muda, banyak pengalaman atau tidak, Kasar atau lembut, semuanya dipandang sama.

Sebagai politisi, Tonny Rahail memiliki pembawaan yang komunikatif. Ia pandai dalam melakukan loby-loby politik, dan dalam situasi yang terlampau serius, ia piawai mengantar peserta diskusi dalam suasana santai penuh persaudaraan.

Sebagai politisi yang tergolong sepuh, Tonny Rahail selalu menyiapkan waktu untuk membagi pengalaman, kendati sorot matanya tetap dalam pengamatan politik hari ini dan masa depan Papua. Dengan sikapnya ini, ia sering dijuluki sebagai guru politik yang hebat.

Hidup Tonny Rahail seluruhnya untuk Papua. Mengenang perjalanan hidup sebagai politisi Papua pada jamannya, Tonny dikenal sebagai salah satu inisiator usul Inisiatif di DPR RI yang menyangkut Otonomi Khusus (Otsus) Papua.

Sebagai anggota DPR RI  FKKI ( Fraksi Kesatuan Kebangsaan Indonesia) 1999-2004, kerja politiknya untuk mengusung RUU Otsus Papua berbuah hasil.


Sungguh kerja yang luar biasa. Selain Tonny Rahail, ketika itu ada juga Simon Patris Morin dan Alex Hasegem dan beberapa Tokoh Papua berusaha untuk menggolkan RUU Otsus ini.

Usulan itu kemudian oleh Ketua DPR waktu itu Akbar Tanjung mengetuk palu di Bamus dan draf usulan dari Papua dikukuhkan menjadi draf utama pada Pansus RUU Otsus Papua dan draf dari Pemerintah sebagai pendamping.

Tonny Rahail bersama sejumlah tokoh berhasil meyakinkan seluruh fraksi di DPR RI untuk menerima dengan bulat draf Otsus.Dibentuknya Pansus  memilih Sabam Sirait ( PDIP), sebagai Ketua Pansus, Ferry Mursyidan Baldan ( FPG) dan Effendi Choiri ( FPKB) sebagai Wakil Ketua Pansus.

Pembahasan demi pembahasan pun terjadi. Alot namun hanya butuh 2 minggu pasal pasal krusial dari RUU Otsus berhasil menemukan kompromi yang demoratis.


Tonny Rahail tidak berhenti mengkawal RUU menjadi undang-undang Otsus, tapi dalam perjalanan ia pun harus terlibat dalam membidani kelahiran Majelis Rakyat Papua (MRP). Ini tugas yang harus ia ikut, karena ia sudah ikut melahirkan undang-undang Otsus.

Otsus Papua sudah menjadi bagian hidupnya. Perjalanan Otsus ini yang telah memasuki usia 15 tahun, bukan sesuatu yang tidak ia amati. Ia selalu meluangkan waktu mencermati pelaksanaan otsus. Ia selalu berharap agar pelaksanaannya sungguh konsisten.

 Tahun 2022, otsus akan berakhir. Ada yang masih ia harapkan agar orang Papua sungguh memanfaatkannya bagi kesejahteraan. Artinya, Otsus musti menyentuh orang asli Papua.


Tonny Rahail seorang politisi senior dan pengamat masalah sosial politik Papua yang ulung. Beliau meninggalkan seorang istri dan 3 orang anak laki laki. Selamat jalan Pak Toni  (Ben)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar