Sabtu, 27 Februari 2016

Penulisan Angka dalam Bahasa Indonesia



A.     Pedoman umum penulisan tanggal dan angka

(1)  Angka dipakai untuk menyatakan lambang bilangan atau nomor. Ditulis dengan angka Arab atau Romawi.
(2)  Angka dipakai untuk menyatakan ukuran panjang, berat, luas, isi; satuan waktu; nilai uang; dan kuantitas.
(3)  Angka dipakai untuk melambangkan nomor jalan, rumah, apartemen, atau kamar pada alamat.
(4)  Angka dipakai untuk menomori bagian karangan dan ayat kitab suci.

B.     Penulisan

1.      Lambang bilangan tingkat dituliskan dengan tiga cara: angka Romawi, tanda hubung antara "ke-" dan angka, atau dirangkai jika angka dinyatakan dengan kata. Awalan "ke-" tidak dipisah pada bilangan yang menyatakan jumlah dan pada bilangan ordinal. 
       Misalnya: Keempat anak tersebut sedang bersenang-senang. Juga pada kata yang menunjukkan urutan, misalnya Ia adalah anak kesatu, Orang itu menempati urutan kedua di antara para pengunjung.
Contoh
Jika ditulis dengan angka Arab, bilangan ditulis diawali dengan ke-. Jika ditulis dengan angka Romawi, bilangan ditulis sendirian.

Benar: abad kesebelas, abad ke-11, abad XI
Salah: abad ke sebelas, abad ke-sebelas, abad 11, abad ke 11, abad ke-XI, abad ke XI

Penulisan tahun
Benar: 1960-an
Salah: 1960an

Misalnya:
(1) pada awal abad XX (angka Romawai kapital)
dalam kehidupan pada abad ke-20 ini (huruf dan angka Arab)
pada awal abad kedua puluh (huruf)
(2) kantor di tingkat II gedung itu (angka Romawi)
di tingkat ke-2 gedung itu (huruf dan angka Arab)
di tingkat kedua gedung itu (huruf)

2.      Penulisan lambang bilangan dengan huruf secara umum dipisahkan antar tiap bagian dan awalan "per-" (untuk pecahan) digunakan menyatu dengan bagian yang langsung mengikutinya. Lambang bilangan yang mendapat akhiran "-an" ditulis dengan tanda hubung antara angka dan "-an" atau dirangkai jika angka dinyatakan dengan kata.

3.      Penulisan angka atau bilangan pada awal kalimat harus ditulis dalam bentuk kata. Jika kata yang menyebutkan angka tersebut melebihi dua kata, bilangan atau angka tersebut harus tetap ditulis dalam bentuk angka dengan pengubahan susunan kalimat. 
       Perhatikan contoh berikut ini:
       Dua puluh tenaga kerja Indonesia (TKI) diberangkatkan ke Hong Kong,
·                  Ketua RT mengajak 150 orang warga bergotong-royong
Contoh kedua menunjukkan penulisan angka yang lebih dari tiga kata. Kalimat tersebut tidak boleh disusun dalam bentuk: “150 orang warga diajak kepala RT bergotong-royong”.

4.      Bilangan dapat dinyatakan dalam kata kecuali menujukkan deret jumlah tertentu. 
      Perhatikan contoh berikut ini:
·         Saya membeli dua buah buku
·         Ibu membawakan para tetangga lima ratus baju baru saat pulang haji
·         Saat pemilihan ketua RT, 20 suara dinyatakan tidak sah, 50 suara memilih Somat dan 60 suara lainnya memilih Jufri.
·         Rian menerima kiriman paket yang berisi 20 buku tulis, 35 pensil dan 20 rautan pensil.

5.      Pengejaan angka bilangan utuh berjumlah besar diperbolehkan dalam kalimat. 
Contohnya:
·         Warga Banyuasin mendapatkan bantuan sebesar 450 juta rupiah dari seorang dermawan asing untuk pembuatan jalan kampung.
·         Buku yang kubeli seharga 2 juta rupiah.

6. Penulisan angka untuk nomor, seperti urutan rumah, jalan dan atau kamar bisa ditulis dengan angka biasa atau dengan penomoran Yunani. Contohnya:
·         Hotel Wijaya No. 13
·         Jalan Veteran II A No. 18
7.  Penomoran untuk menunjuk rincian buku atau kitab suci dapat ditulis dalam angka atau angka Yunani, contohnya:
·         Kitab Kejadian : 18
·         Surat an-Nisa : 16
·         Bab III, halaman 16

8.      Bilangan Angka utuh memiliki aturan penulisan dalam kata sebagai berikut:

·         Enam belas (bukan enambelas)
·         Dua puluh (bukan dua puluh)
·         Enam ratus (bukan enamratus)

9.      Penulisan bilangan tingkat dapat dilakukan dengan beberapa model berikut:
·         Romawi berkuasa di Eropa pada abad ke VIII (huruf romawi)
·         Edison menemukan lampu pijar pada abad ke-18
·         Pada akhir abad kesembilan belas manusia akan mengalami revolusi spiritual

10. Penulisan bilangan pecahan dapat dilakukan dengan cara:
·         setengah (1/2)
·         seperenam belas (1/16)
·         tiga perempat (3/4)
·         dua persepuluh (0,2) atau (2/10)
·         tiga dua pertiga (3 2/3)
·         satu persen (1%)
·         satu permil (1‰)

11.  Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata, ditulis dengan huruf kecil kecuali jika beberapa lambang bilangan dipakai secara berurutan, seperti dalam perincian dan pemaparan.
Contoh:
·         Umat Islam beribadah lima kali dalam satu hari.
·         Pak Raden memelihara empat puluh ekor ayam.
·         Di antara 30 siswa di kelas, 12 siswa berjenis kelamin laki-laki, sedangkan 18 siswa berjenis kelamin perempuan.
·         Koleksi baru di kebun binatang itu terdiri atas 4 ekor gajah, 2 ekor beruang, 4 ekor zebra, dan 10 ekor siamang.

12.  Angka yang menunjukkan bilangan utuh yang besar dapat dieja sebagian supaya lebih mudah dibaca.
Contoh:
·         Sekolah itu mendapat sumbangan sebesar 150 juta rupiah dari pemerintah.
·         Modal yang dibutuhkan untuk membangun bisnisnya adalah 500 juta rupiah.
·         Perusahaan itu baru saja mendapat pinjaman 550 miliar rupiah.
·         Dia mendapatkan bantuan Rp250 juta rupiah untuk mengembangkan usahanya.
·         Proyek pemberdayaan ekonomi rakyat itu memerlukan biaya Rp10 triliun.

13.  Bilangan tidak perlu ditulis dengan angka dan huruf sekaligus dalam teks kecuali di dalam dokumen resmi seperti akta dan kuitansi.
Contoh:
·         Kantor kami memiliki empat puluh orang pegawai.
·         Di rak besar tersebut tersimpan 140 buku dongeng anak-anak.
·          Bilangan tidak perlu ditulis dengan angka dan huruf sekaligus dalam teks (kecuali di dalam dokumen resmi, seperti akta dan kuitansi).
Misalnya:
Di lemari itu tersimpan 805 buku dan majalah.
Kantor kami mempunyai dua puluh orang pegawai.
Rumah itu dijual dengan harga Rp125.000.000,00.

14.  Jika bilangan dilambangkan dengan angka dan huruf, penulisannya harus tepat.
Contoh:
Saya lampirkan tanda terima uang sebesar Rp999,75 (sembilan ratus sembilan puluh sembilan dan tujuh puluh lima perseratus rupiah).

15.  Bilangan dalam teks yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf, kecuali jika bilangan itu dipakai secara berurutan seperti dalam perincian atau paparan.
Contoh :
·         Mereka menonton drama itu sampai tiga kali.
·         Koleksi perpustakaan itu mencapai dua juta buku.
·         Di antara 72 anggota yang hadir 52 orang setuju, 15 orang tidak setuju, dan 5 orang tidak memberikan suara.
·         Kendaraan yang dipesan untuk angkutan umum terdiri atas 50 bus, 100 minibus, dan 250sedan.

16.  Penulisan bilangan dengan huruf dilakukan sebagai berikut.
·         Bilangan utuh
Misalnya:
dua belas             (12)
tiga puluh            (30)
lima ribu               (5000)
·         Bilangan pecahan
Misalnya:
setengah                            (1/2)
seperenam belas             (1/16)
tiga perempat                   (3/4)
dua persepuluh                (0,2) atau (2/10)
tiga dua pertiga                (3 2/3)
satu persen                        (1%)
satu permil                        (1o/oo)

Catatan:
(1) Pada penulisan bilangan pecahan dengan mesin tik, spasi digunakan di antara bilangan utuh dan bilangan pecahan.
(2) Tanda hubung dapat digunakan dalam penulisan lambang bilangan dengan huruf yang dapat menimbulkan salah pengertian.
Misalnya:
20 2/3                   (dua puluh dua-pertiga)
22/30                    (dua-puluh-dua pertiga puluh)
20 15/17               (dua puluh lima-belas pertujuh belas)
150 2/3                 (seratus lima puluh dua-pertiga)
152/3                     (seratus-lima-puluh-dua pertiga)

17.  Angka digunakan untuk menyatakan (a) ukuran panjang, berat, luas, dan isi; (b) satuan waktu; (c) nilai uang; dan (d) jumlah
Contoh :
0,5 sentimeter                  tahun 1928
5 kilogram                          17 Agustus 1945
4 meter persegi                1 jam 20 menit
10 liter                                  pukul 15.00
Rp5.000,00                          10 persen
US$ 3,50*                            27 orang
£5,10*                                   ¥100
2.000 rupiah

Catatan:
(1) Tanda titik pada contoh bertanda bintang (*) merupakan tanda desimal.
(2) Penulisan lambang mata uang, seperti Rp, US$, £, dan ¥ tidak diakhiri dengan tanda titik dan tidak ada spasi antara lambang itu dan angka yang mengikutinya, kecuali di dalam tabel.

18.   Jika bilangan dilambangkan dengan angka dan huruf, penulisannya harus tepat.
Misalnya:
Saya lampirkan tanda terima uang sebesar Rp900.500,50 (sembilan ratus ribu lima ratus rupiah lima puluh sen).
Bukti pembelian barang seharga Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah) ke atas harus dilampirkan pada laporan pertanggungjawaban.
Dia membeli uang dolar Amerika Serikat sebanyak $5,000.00 (lima ribu dolar).
Catatan:
(1) Angka Romawi tidak digunakan untuk menyatakan jumlah.
(2) Angka Romawi digunakan untuk menyatakan penomoran bab (dalam terbitan atau produk perundang-undangan) dan nomor jalan.
(3) Angka Romawi kecil digunakan untuk penomoran halaman sebelum Bab I dalam naskah dan buku.

Sumber:
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan edisi kedua berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 0543a/U/1987, tanggal 9 September 1987.
https://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:Pedoman_penulisan_tanggal_dan_angka
 irsyadul Ibad http://ensiklo.com/2014/09/panduan-penulisan-angka-dalam-bahasa-indonesia
Sumber : Lina http://fuadfauzi.web.id/2015/11/17/aturan-penulisan-angka-sesuai-eyd


25 komentar:

  1. penulisan angka 11 ?? sebelas atau seblas atau se belas.
    mohon bantuannya makasih

    BalasHapus
  2. Kalau penulisan seperti ini "-2" kan dikatakan minus dua, sedangkan kalau penulisan seperti ini "- 2" dikatakan minus dua juga atau apa?
    Mohon penjelasannya

    BalasHapus
  3. kalau penulisan di empat seperti apa. pisah atau digabung. contoh kalimatnya "agar masyarakat di empat wilayah kecamatan". mohon penjelasannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. menurut saya dipisah, karena "di" yang dimaksud menunjukan kata tempat, bukan kata kerja

      Hapus
    2. menurut saya dipisah, karena "di" yang dimaksud menunjukan kata tempat, bukan kata kerja

      Hapus
  4. yg benar kan keempat menyatakan jumlah

    BalasHapus
  5. 300 juta tahun atau 300000000 tahun min??

    BalasHapus
  6. Kalo menulis 12,5% pakai koma atau titik??
    12,5% atau 12.5%???

    BalasHapus
  7. Makasih min, sanhat bermanfaat🙏

    BalasHapus
  8. penelitian ini dilakukan dengan 4 atau empat tahap, yakni: (1) ..., (2) ... ,dst

    BalasHapus
  9. Kalo nulis 2.800.000 itu 2.8juta atau 2,8 juta ???

    BalasHapus
  10. Halo min kl saya menulis 'seribu tahun' apa benar atu 1000 tahun?

    BalasHapus
  11. Kalo menulis angka di percakapan gmn min? Seperti ini.. "Harganya Rp1000" atau "Harganya seribu rupiah" , manakah penulisan yang benar ?

    BalasHapus
  12. kalau menuliskan jam dalam percakapan gimana? seperti "sekarang jam 10.00" atau "sekarang jam sepuluh tepat" jadi, yang mana yang benar? mohon dibantu

    BalasHapus
  13. contoh. Jika :
    80=delapan nol
    75=tujuh lima

    maka :
    100=

    BalasHapus
  14. penulisan pada kalimat 1 atau satu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  15. Menulis "100 km...." di awal kalimat bagaimana? ditulis "100 km....." atau "Seratus km" atau Seratus kilometer". Btw ejaan angka 100 kurang dari dua kata. terimakasih.

    BalasHapus
  16. pengejaan angka 13 itu "Tiga Belas atau Tigabelas"?

    BalasHapus