KOMPAS.com - Anda senang
menulis cerpen, atau cerita bersambung? Jangan biarkan tulisan Anda menumpuk di
dalam komputer saja. Agar karya bisa dikonsumsi publik, sebagian penulis
memilih untuk melakukan self publishing. Bagi Anda yang berniat mencoba cara
ini, ikuti langkahnya.
Siapkan naskah
Siapkan naskah yang siap
terbit. Jika ingin mendapat keuntungan finansial dari penjualan buku, sesuaikan
dengan selera pasar. Kecuali jika Anda sudah punya target market sendiri.
Siapkan modal
Umumnya, modal yang
dibutuhkan sekitar Rp 10-30 juta, tergantung dari jumlah halaman dan eksemplar.
Jika Anda tak memiliki cukup modal, cobalah tawarkan kerja sama dengan teman
atau lembaga tertentu.
Urus ISBN dan barcode
Setiap judul buku perlu
identitas yang berlaku secara internasional dengan cara mendapatkan nomor ISBN
(International Standard Book Number). Nomor ini bisa didapatkan di Perpustakaan
Nasional. Setelah mengisi formulir keanggotaan ISBN, kita akan mendapatkan
kartu keanggotaan dan penerbitan buku kita akan tercatat. Setelah itu tinggal
buat barcode buku.
Pilih percetakan tepat
Usahakan memilih
percetakan yang sudah biasa mencetak buku agar kualitas buku terjaga. Jika
tidak, bisa jadi Anda justru sedang mempertaruhkan kredibilitas, kepercayaan
pembaca.
Tentukan harga jual
Jumlahkan seluruh biaya
produksi percetakan dibagi dengan jumlah oplah buku, lalu dikalikan lima,
hasilnya adalah harga jual buku kita. Jangan menetapkan harga terlalu tinggi,
karena akan memengaruhi minat beli konsumen. Cobalah berkonsultasi dengan
distributor atau toko buku.
Pilih distributor
Temukan distributor yang tepat, dan buatlah
perjanjian distribusi. Bagaimana sistem penjualannya, apakah beli putus atau
konsinyasi. Berapa keuntungan untuk distributor dan royalti untuk penulis.
Jangan lupa, mintalah laporan penjualan buku Anda setiap bulannya.
Kerja sama dengan penerbit
Untuk diterbitkan menjadi
sebuah buku oleh sebuah penerbit, Anda butuh trik khusus.
Ide kreatif.
Kemungkinan lebih besar
diterima bila ide naskah Anda itu kreatif dan tidak pasaran.
Penerbit tepat.
Pilih yang sesuai dengan
ide tulisan. Jangan kirim cerita romantis ke penerbit khusus, seperti Yayasan Obor
yang banyak menerbitkan buku ilmiah. Hati-hati pula terhadap kredibilitas
penerbit, karena ada yang nakal, menerbitkan buku tanpa persetujuan penulis.
Buat surat pengantar.
Bila sudah menemukan
penerbit yang tepat, kirim surat pengantar mengenai tulisan Anda. Buat surat
yang menerangkan tema dan isi buku Anda. Mintalah penerbit untuk mengabarkan
apakah karya Anda diterima atau ditolak.
Bicarakan royalti.
Bila naskah Anda diterima,
jangan sungkan untuk membicarakan soal royalti. Biasanya, untuk pemula, penulis
mendapat royalti 8 - 10 persen untuk cetakan 3.000 eksemplar pertama.
Promosi sendiri.
Manfaatkan jejaring sosial
untuk mempromosikan buku Anda. Semakin sering berpromosi, maka semakin dikenal
buku Anda. Manfaatkan pula blog atau multiply untuk memperbesar kesempatan
dilirik penerbit. Aktif di komunitas juga akan membantu, karena Anda punya
jejaring teman banyak yang potensial jadi pembeli buku Anda.
Jangan patah semangat bila
naskah Anda ditolak. Tanyakan pada penerbit alasan penolakannya agar Anda bisa
memperbaikinya. Atau, kirimkan ke penerbit lain.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Yuk, Terbitkan Buku Sendiri!", https://lifestyle.kompas.com/read/2011/05/05/13103141/yuk.terbitkan.buku.sendiri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar